10 February 2009

STUDI AWAL PERUBAHAN KEDUDUKAN MUKA LAUT (SEA LEVEL CHANGE)

STUDI AWAL PERUBAHAN KEDUDUKAN
MUKA LAUT (SEA LEVEL CHANGE)
DI PERAIRAN INDONESIA BERDASARKAN DATA
SATELIT ALTIMETRI TOPEX (1992-2002)

Oleh : S.L. Nurmaulia, K. Prijatna, D. Darmawan,
dan D. A.Sarsito∗
Kelompok Keilmuan Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,Indonesia. Telp. +62 22 2530701 Fax. +62 22 2530702
Email: sella_own@yahoo.com, kprijatna@gd.itb.ac.ad, dudy@gd.itb.ac.id


ABSTRAK
Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya perubahan kedudukan muka laut termasuk
di Indonesia yang memiliki luas perairan sekitar 70 % dari luas wilayahnya. Karena kemungkinan dampak yang diakibatkannya cukup signifikan, perlu dilakukan pemantauan kedudukan muka laut secara kontinyu. Pada penelitian ini digunakan data satelit altimetri Topex periode 1992-2002 untuk memantau kecenderungan kenaikan muka laut di beberapa tempat di wilayah perairan Indonesia.
Studi awal ini adalah melihat perilaku muka laut yang faktor penyebabnya belum dapat
dikuantifikasi sampai saat ini. Berdasarkan analisis deret waktu sea level anomaly terlihat adanya indikasi kenaikan muka laut. Meskipun demikian untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat diperlukan pemodelan prosedur pengolahan data yang lebih adaptif dengan karakteristik fisik perairan Indonesia.


ABSTRACT
Global warming could cause the sea level position including Indonesia that has water
region comprising 70 % of its total area. Because of its possible significant impact, there is a need for continuous sea level monitoring. In this research, an altimetric satellite called topex using the 1992-2002 data was used monitor the tendency of sea level rise in several places in Indonesian water.
This preminary study aimed at defining the sea level behavior that the causing factors have not been know yet. Based on the time serial analysis, sea level anomaly indicates that there has been sea level rise. However, to produce more accurate analysis result there is a need for data processing procedure modeling, which is more adaptive to the Indonesian physical water characteristics.

Key Word : Kedudukan muka laut (Sea Level Change), Sea Level Anomaly, Satelit Altimetri
Pada penelitian ini diterapkan penggunaan 2 jenis model pasut global, yaitu GOT00.2
(Global Ocean Tide) dan FES2002 (Finite Element Solution) yang dikoreksikan terhadap
data satelit altimetri Topex. Untuk melihat kecenderungan perubahan kedudukan muka laut dilakukan regresi linier. Dari gambar estimasi variasi tahunan sudah terlihat fenomena sekular dari deret waktu tersebut. Plot variasi tahunan dan estimasi velocity rates 6 pada daerah kajian dapat dilihat pada Tabel. 2.

Tabel 2. Estimasi velocity rates di daerah kajian
No Daerah Kajian Estimasi trend linier pada
GOT00.2 (mm/tahun)
Estimasi trend linier pada
FES2002 (mm/tahun)
1. Samudera Hindia 1 8,7 7,9
2. Samudera Hindia 2 8,3 8,3
3. Laut Jawa 11,1 11,1
4. Laut Bangka 5,99 5,48
5. Laut Maluku 8,55 6,63
6. Laut Banda 8,76 8,76
Penggunaan model pasut global ada yang memberikan hasil yang konsisten dan ada
pula yang tidak. Contohnya untuk daerah kajian seperti Samudera Hindia 1, Laut Maluku dan Laut Bangka memberikan nilai rata-rata SLA yang berbeda. Meskipun demikian,
kecenderungan dari analisis time series memberikan kecenderungan kedudukan muka laut
yang hampir sama. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi mismodeling pasut global dalam arti bahwa model pasut tersebut tidak mewakili perairan Indonesia. Oleh karena itu, untuk daerah yang sifatnya lokal diperlukan resolusi pasut yang lebih baik.
Pada semua plot SLA di seluruh daerah kajian terlihat bahwa pada antara tahun 1997-
1998 (sekitar cycle 190 - 200), terjadi penurunan grafik yang cukup tajam. Hal ini terjadi pada saat fenomena El-Nino berlangsung. Dengan demikian hasil estimasi trend linier kenaikan muka laut masih terpengaruh pada efek El-Nino, tetapi efeknya tidak signifikan terhadap efek trend linier.

Komentar.
Apakah anomali kenaikan permukaan laut di Indonesia sudah terbukti dengan meyakinkan ?

No comments: