01 April 2011

Pengembangan Berkelanjutan untuk Mengatasi Krisis

Pengembangan Berkelanjutan untuk Mengatasi Integritas Moral dan Spiritual, Krisis Pangan, Air, dan Energi.

The Houw Liong



Kitab Kejadian 1: 27--29

27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.


Kitab Kejadian menyatakan bahwa manusia diberi kuasa untuk bertumbuh dan memanfaatkan alam secara bertanggung jawab, sehingga bisa bertumbuh secara berkelanjutan.

Namun keadaan sekarang manusia sudah menyalah-gunakan pengetahuan dan kuasa yang telah diberikan oleh Tuhan.

Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat yang sekarang jumlahnya sudah mencapai 6,5 milyar, diperkirakan dalam tahun 2050 jumlah penduduk mencapai 9 milyar orang, dipacunya industrialisasi dan transportasi yang sekarang telah menghabiskan sekitar 80 juta barrel BBM setiap hari mengakibatkan menipisnya sumber alam, terdesaknya daerah pertanian, timbulnya pencemaran. Keserakahan manusia telah menimbulkan jurang kelompok kaya dan miskin yang makin lebar.

Model matematik yang dikenal sebagai dinamika sistem (Jay Forrester) menyatakan bahwa pertumbuhan semacam ini menuju ke pertumbuhan yang menuju ke keadaan krisis (unsustainable development).

Apakah pengetahuan manusia mengenai sistem kompleks, ekologi, kecerdasannya, kearifannya, kesadaran manusia terdapatnya nilai luhur yang bersumber pada agama dan tradisi akan mengangkat harkat dan martabat umat manusia dapat mengalahkan persoalan pertambahan entropi yang terlalu cepat yang dihadapi manusia sekarang yaitu persoalan meningkatnya kebutuhan karena meningkatnya populasi manusia secara eksponensial yang disertai dengan kerusakan lingkungan hidup, meningkatnya pencemaran, menipisnya sumber alam bertambah lebarnya jurang kaya dan miskin tsb?

Manusia yang serakah uang dan kekuasaan menimbulkan kolusi antara pengusaha dan pejabat yang memegang kekuasaan yang hanya mementingkan kelompoknya dan kerabatnya saja dan mengorbankan kepentingan orang banyak. Keadaan seperti itu dan menipisnya sumber alam, energi dan air bisa memicu konflik antar kelompok , antar bangsa, antar ideologi, antar agama.

Untuk mengatasi hal tsb diperlukan manusia yang mempunyai integritas moral dan spritual, sehingga dapat melepaskan diri dari kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok yang berjangka pendek, diperlukan manusia yang dapat berpikir ke masa depan yang dapat memanfaatkan teknologi yang menghemat energi dan sumber alam, menjaga kelestarian lingkungan hidup, mengurangi pencemaran, gaya hidup yang memiliki toleransi terhadap kebinekaan dan memanfaatkanya untuk kepentingan bersama demi kelangsungan pengembangan umat manusia.



Daftar Pustaka

S.Weinberg, Dreams of a Final Theory, Vintage Books, 1994.

F.Capra, The Hidden Connection, Jalasutra, 2004.

D.B.Calne,Batas Nalar, Rasionalitas dan Prilaku Manusia, KP Gramedia, 2005.

1 comment:

Lov3 Timor L3st3 said...

Selamat pagi Pak PRof. The H. Liong, saya mahasiswa bapak Di ITTELKOM-MI.senang bisa berganbung di Blog bapak.Slm

Paulo da Costa