22 February 2009

Mekanisme Prekursor Gempa Bumi di Ionosfer (1)

Mekanisme Prekursor Gempa Bumi di Ionosfer
Buldan Muslim
Lapan, Bandung

Sampai saat ini model-model yang digunakan untuk menerangkan mekanisme prekursor gempa bumi dapat dikelompokkan dalam 3 model yaitu model emisi gelombang elektromagnetik, model modifikasi medan listrik atmosfer dan model gravitasi-akustik.

1. Model Emisi Gelombang Elektromagnetik
Dalam kelompok model emisi gelombang elektromagnetik Gokhberg dkk. (1985) mengusulkan model resonator. Model resonator mengatakan bahwa sebelum gempa bumi telah terjadi proses pemisahan muatan jangka pendek (sekitar 1/1000 detik) di permukaan bumi. Proses tersebut menyebabkan arus dan muatan di ionosfer yang diikuti dengan proses osilasi di dalam sistem litosfer-ionosfer analogi dengan sistem arus biasa dengan kapasitor, induktor dan resistor. Tetapi sampai sekerang model resonator ini belum ada pembuktiannya secara eksperimen. Kalaupun proses ini ada tetapi tidak secara nyata memainkan peranan penting dalam kopling litosfer-ionosfer (Liperovsky, 2007).

Mulchanov (1991) mengusulkan bahwa selama pergeseran dan kerusakan blok inti bumi sepanjang bagian aktif di dekat daerah persiapan gempa, telah terjadi emisi gelombang elektromagnetik pada spektrum frekuensi yang lebar. Guglielme dan Pokhotelov (1996) dan Sgrinya dkk., (2004) mempertimbangkan bahwa emisi elektromagnetik terjadi karena adanya osilasi elastik di inti bumi. Ada dua macam mekanisme emisi yaitu emisi induktif dan emisi elektrokinetika. Yang pertama didasarkan pada adanya arus Fuko selama gerak inti bumi dalam medan magnet, sedangkan mekanisme kedua berdasarkan gerak fluida melalui pori-pori dan bagian-bagian material bebatuan. Gelombang yang diemisikan menjalar melalui mantel dan permukaan bumi, atmosfer dan ionosfer. Ketika melalui plasma dekat bumi spektrumnya dapat berubah. Gelombang yang diemisikan menyebabkan gelombang Alven dengan frekuensi 0.3 – 10 Hz di plasma ionosfer dan magnetosfer. Hipotesis emisi gelombang ini digunakan untuk menerangkan anomali emisi VLF di ionosfer di atas daerah seismik aktif yang didapatkan dari satelit (Liperovsky, 2007).

Kolokolov dkk., (1992) menduga bahwa telah terjadi deretan pulsa elektromagnetik untuk menerangkan adanya pengamatan anomali medan litrik atmosfer dan medan magnet yang berulang-ulang sebelum gempa bumi . Tetapi tidak semua pengamatan dapat diterangkan dengan hipotesa ini seperti kejadian E sporadik yang lebih tebal dan proses pemanasan yang lebih intensif (Liperovsky, 2007).

No comments: