15 September 2010

Cuaca Ekstrim dan Modifikasi Cuaca

Cuaca Ekstrim dan Modifikasi Cuaca
The Houw Liong, Bayong Tj HK, P.M. Siregar, R.Gernowo, F.H, widodo

Umumnya Indonesia masih mengalami permasalahan nasional kebanjiran dalam musim hujan dan kekurangan air dalam musim kemarau. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut telah dilakukan penelitian awal cuaca/iklim ekstrim di Indonesia.
Model awal prediksi cuaca/iklim ekstrim yang sudah dibangun pada tahun pertama diperbaiki dengan meneliti mekanisme siklus air dan pembentukan awan hujan1) yang menimbulkan cuaca ekstrim dan berbagai cara modifikasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrim2) itu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melakukan prediksi cuaca dan memanfaatkanya untuk menentukan kapan modifikasi cuaca diperlukan.
Untuk dapat mengurangi/meredam akibat negatif dari cuaca/iklim ekstrim diperlukan pendalaman pemahaman dinamika atmosfer, siklus air, dinamika interaksi matahari bumi dan kemampuan prediksi jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek 3,4,5) serta IPTEK modifikasi cuaca. dan lingkungan penyimpanan air.
Hasil penelitian diharapkan memperoleh metoda prediksi cuaca/iklim ekstrim sehingga dapat dipakai untuk melakukan antisipasi tindakan yang diperlukan antara lain dengan melakukan modifikasi cuaca/iklim .
Prediksi jangka panjang sekitar 9 bulan sebelum kejadian dilakukan berdasarkan data deret waktu sunspot, deret waktu bulanan temperatur permukaan air laut Pasifik (SST 3.4), multivariate ENSO index dilakukan dengan metoda neuro-fuzzy serta korelasinya dengan deret waktu curah hujan di wilayah Indonesia.
Prediksi jangka menengah yaitu sekitar 3 bulan sebelum kejadian dapat dilakukan dengan menganalisis deret waktu hujan bulanan dengan metoda neuro fuzzy untuk daerah yang diperkirakan mempunyai dampak besar akibat cuaca ekstrim,
Prediksi jangka pendek dilakukan dengan analisis deret waktu curah hujan pentad ,tinggi muka air sungai dilakukan dengan metoda neuro fuzzy3) dan dinamika atmosfer pada daerah yang diperkirakan dampaknya besar.
Sebagai studi kasus telah diteliti :
Pengembangan model yang lebih rinci di prediksi banjir di DAS Ciliwung serta kemungkinan pengurangan dampaknya melalui modifikasi cuaca, yaitu kemungkinan modifikasi cuaca di wilayah ciliwung hulu untuk mencegah banjir kiriman melalui sungai itu dan pelestarian lingkungan penyimpanan air.

DAFTAR PUSTAKA ACUAN

1.Bayong TjHK, Peran Aerosol dan Larutan pada Pertumbuhan Tetes Awan, Seminar Hidrologi Banjir dan Kekeringan , MHI, BPPT, Jakarta 2005.
2.Bayong TjHK, Meteorogical Drought in Indonesia, International Seminar on Indonesian Smoke Induced by Drought Episodes, BPPT, Jakarta, 2005.
3. The H. L., Plato M Siregar, R. Gernowo, F.H. Widodo, Karakteristik Curah Hujan DAS Ciliwung dan Dinamika Banjirnya, MHI, BPPT, Jakarta, 2005.
4. The H. L., Acep Purqon, Bayong Tj.HK , Prediksi Cuaca Ekstrim di Indonesia, Seminar FMIPA IV, 2004.
5. The H.L., P.M. Siregar, Prediction of Extreme Weather and Climate in Indonesian Maritime Continent Based on Sunspot Numbers, International Roundtable on Understanding and Prediction of Summer and Winter Monsoons, BPPT, Jakarta, 2005.
6.T. Landscheidt, Solar Activity : A Dominant Factor in Climate Dynamics, Schroeter Institute for Research in Cycles of Solar Activity, http://www.johndaly.com/solar/solar.htm, 1988.

No comments: