Metoda Ilmiah (Sicentific Methods)
===============
The Houw Liong
===============
Abstrak
==============================================================================================================================================
Kebenaran ilmiah berdasarkan data/fakta dan dapat dijelaskan secara logis.
Suatu pernyataan ilmiah selalu diuji degan data/fakta dan diturunkan dengan deduksi dari Hukum Alam yang kebenarannya sudah teruji.
Jadi pada awal harus didahului dengan penemuan Hukum Alam melalui proses :
Pengamatan/Experimen atau Observasi dengan Pengukuran yang cermat lalu dibentuk Hipotesis.
Hipotesis ini akan diuji dengan pengamatan/eksperimen, jika tidak tepat maka hipotesis itu harus diperbaiki. Demikian seterusnya dilakukan ber ulang-ulang sampai didapatkan Hukum Alam yang sudah teruji.
Dalam Fisika Klasik :
Pengamatan dan pengukuran yang dilakukan oleh Galileo menghasilkan persamaan gerak dari berbagai benda dan hasilnya menunjukkan bahwa
percepatannya hanya ditentukan oleh massa dan gaya yang bekerja pada benda itu dan ini berlaku secara universal, baik untuk benda yang berada dekat bumi maupun untuk benda yang jauh dari bumi, misalnya untuk bulan, planet, bintang .
Hasil ini digeneralisasi oleh Newton menjadi hukum Gravitasi F(1,2) = G. m(1).m(2)/r(1,2)^2 dan F=m.a. Hasilnya pasti, tidak ada kehendak bebas.
Fisika Kuantum :
Fisika kuantum menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam alam semesta hanya bisa ditentukan probabilitasnya saja. Hal ini sesuai dengan konsep nasib. Jika kita menempatkan diri pada tempat dan waktu yang kemungkinan terjadinya besar maka kita dapat memperbaiki nasib kita, ada kehendak bebas.
Selain itu fisika kuantum menyatakan bahwa elektron , proton, foton , dsb mempunyai sifat dualisme yaitu partikel gelombang. Ketika sifat partikel dominan maka sifat gelombangnya tidak tampak, sebaliknya ketika sifat gelombang dominan maka sifat partikelnya tidak tampak. Hal ini dapat dipakai untuk menjelaskan Yesus Kristus yang bisa berperan sebagai manusia dan Tuhan pada saat yang bersamaan.
Ketika Yesus berperan menjadi manusia Yesus harus berdoa kepada Allah Bapak dan melakukan kehendak Bapak Surgawi, namun ketika Yesus adalah Firman yang bersama dengan Allah Bapak dan Roh Kudus berperan aktif dalam penciptaan Alam Semesta.
Fisika Relativitas (Teori Relativitas Einstein):
Teori Relativitas dapat menjelaskan terjadinya Ruang Waktu, sesuai dengan Kitab Kejadian, dimulai dengan Allah berFirman : Jadilah Terang.
Ini berarti pada awal terjadinya Alam Semesta (Big Bang) dimulai dengan Radiasi Cahaya yang energinya sama dengan jumlah energi yang ada dalam alam semesta termasuk materi karena Enegi = Massa X Kecepatan Cahaya kuadrat ( E=m.c^2).
==============================================================================================================================================
Referensi :
===============================================================================================================================================
https://en.wikipedia.org/wiki/Philosophy_of_science
==================================================
The philosophy of science
==================================================
'via Blog this'
No comments:
Post a Comment