13 August 2010

Prekursor Ionosfer Gempabumi dari Anomali Variasi Harian

Prekursor Ionosfer Gempabumi dari Anomali Variasi Harian
GPS TEC Ionosfer
Buldan Muslim1), Sarmoko Saroso1), The Houw Liong2)
Hasanuddin Z. A.3), dan Wedyanto3)
1)National Institute of Aeronautucs and Space (LAPAN), Bandung, Indonesia
2)Dept. of Physics, Bandung Institute of Technology, Bandung Indonesia
3)Geomagnetic and Geodesy Group, Bandung Institute of Technology, Bandung, Indonesia

Abstract
Total elektron content ionosfer (TEC) dapat diperoleh dari sebuah observasi dasar Global Positioning System (GPS). Kumpulan GPS terdiri dari 24 jumlah satelit., yang terdistribusi pada 6 orbit mengelilingi bumi pada ketinggian ~20200 km. masing-masing satelit menstranmisikan sinyal pada dua frekuensi (f1 = 1575,42 MHz dan f2 = 1227,60 MHz) dengan dua kode yang berbeda, C/A dan P(Y) dan dengan dua fase pengangkut yang berbeda, L1 dan L2. Karena ionosfer adalah sebuah medium yang menyebar, kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik ditransmisikan oleh satelit GPS tergantung pada frekuensi gelombang radio. Kenaikan fase pengangkut dan keterlambatan pengelompokan sinyal GPS di ionosfer adalah sebanding dengan elektron content terintegrasi sepanjang perambatan garis edar satelit. Berdasarkan fase pengangkutan dan kode data pseudorange pengamatan oleh penerima GPS berlokasi di sekitar Indonesia, kami memperoleh TEC ionosfer meggunakan metode fase levelling. Tujuan menemukan hubungan anomali variasi harian dengan gempa-gempa besar di Indonesia dan area sekitarnya, kami menggunakan analisis harmonik dari pengamatan TEC pada beberapa stasiun GPS. Hasil dari analisis harmonik menampakkan bahwa amplitudo variasi harian dari TEC mengalami penurunan (anomali negatif) atau peningkatan (anomali positif) beberapa hari setelah gempa utama, dan mengggunakan analisis spasial dari anomali amplitudo, magnitude beberapa gempa besar dapat diperkirakan. Kemungkinan mekanisme anomali variasi harian GPS TEC ionosfer akan didiskusikan juga.

No comments: