Cara mengatasi krisis energi dan sumber alam di dunia dan khususnya di Indonesia
The Houw Liong
Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat yang sekarang jumlah penduduk dunia sudah mencapai 6,5 milyar, diperkirakan dalam tahun 2050 jumlah penduduk mencapai 9 milyar orang, dipacunya industrialisasi dan transportasi yang sekarang telah menghabiskan sekitar 80 juta barrel BBM setiap hari mengakibatkan menipisnya sumber alam dan BBM, terdesaknya daerah pertanian, timbulnya pencemaran, jurang kelompok kaya dan miskin yang makin lebar.
Model matematik yang dikenal sebagai dinamika sistem (Jay Forrester) menyatakan bahwa pertumbuhan semacam ini menuju ke pertumbuhan yang menuju ke keadaan krisis (unsustainable development). Hal ini timbul sebab persediaan BBM (termasuk migas)dunia diperkirakan hanya berlangsung untuk 50 tahun saja, dan pengembangan energi alternatif lain masih terlalu lambat untuk menggantikan peranan BBM. Energi nuklir diperkirakan dapat menggantikan kebutuhan energi masa depan, namun teknologinya hanya dikuasai oleh negara maju saja, kebijakan negara maju membatasi perkembangan PLTN di negara berkembang. Selain itu perpacuan senjata nuklir dan keserakahan manusia mengancam terjadinya perang nuklir yang dapat menghancurkan dunia ini.
Apakah pengetahuan manusia mengenai sistem kompleks, ekologi, kecerdasannya, kearifannya, kesadaran manusia terdapatnya nilai luhur yang bersumber pada agama dan tradisi akan mengangkat harkat dan martabat umat manusia dapat mengalahkan persoalan pertambahan entropi yang terlalu cepat yang dihadapi manusia sekarang yaitu persoalan meningkatnya kebutuhan karena meningkatnya populasi manusia secara eksponensial yang disertai dengan kerusakan lingkungan hidup, meningkatnya pencemaran, menipisnya sumber alam bertambah lebarnya jurang kaya – miskin tsb?
Selain itu keadaan seperti itu bisa memicu konflik antar kelompok , antar bangsa, antar ideologi, antar agama.
Untuk mengatasi hal tsb diperlukan manusia yang dapat melepaskan diri dari kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok yang berjangka pendek, diperlukan manusia yang dapat berpikir ke masa depan yang dapat memanfaatkan teknologi yang menghemat sumber alam, menjaga kelestarian lingkungan hidup, mengurangi pencemaran, gaya hidup yang memiliki toleransi terhadap kebinekaan dan memanfaatkanya untuk kepentingan bersama demi kelangsungan pengembangan umat manusia.
Cara yang bijak untuk mengatasi krisis energi dan sumber alam adalah dengan melaksanakan keluarga berencana sehingga mengarah pada pertumbuhan nol (zero growth), mengembangkan energi alternatif dan mengubah pola hidup yang boros pemakaian energi dan sumber alam menjadi pola hidup yang menghemat pemakaian energi dan sumber alam dengan melakukan 5R(reduce, reuse,recycle, restore and replenish) serta memperhatikan dan mempertahankan lingkungan hidup sehingga tidak merusak siklus ekologi.Sumber alam yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia, namun tidak cukup untuk memenuhi keserakahan manusia.
Kunci utama untuk mengatasi berbagai krisis yang melanda Indonesia ialah kecerdasan rakyat untuk memilih pemimpin yang cerdas yang memahami meningkatnya kebutuhan manusia serta keterbatasan/menipisnya sumber alam, visioner dan mempunyai integritas moral serta memahami akar dari krisis itu. Rakyat dapat mengevaluasi program yang diajukan calon pemimpin sehingga dapat memilih pemimpin yang dapat membangkitkan Indonesia untuk mengatasi berbagai krisis tsb.Hal ini diperlukan khususnya untuk menghadapi pemilu (pemilihan presiden) tahun 2014.
Indonesia harus mampu mengembangkan sains dan teknologi yang ramah lingkungan sesuai dengan perkembangannya di tanah air, tanpa teknologi yang boros sumber alam dan energi.
Hal yang penting juga ialah memahami dan menghayati filsafat sains untuk bisa menyatakan kebenaran ilmiah dan bisa membedakannya dengan "kebenaran" yang diperoleh dengan cara lain.
The Houw Liong
http://LinkedIn.com/in/houwliong
27 May 2010
12 May 2010
Numerical Modeling of Hydrothermal System in Kamojang
PEMODELAN NUMERIK SISTEM HIDROTERMAL DI LAPANGAN PANASBUMI KAMOJANG JAWA BARAT
PhD Theses from #PUBLISHER# / 2006-04-19 08:42:25
Oleh : SUMARDI, S3 - Mathematics and Natural Sciences
Promotor : Prof. Dr. The Houw Liong
Co-Promotor : Prof. Dr. Srijatno Wirjosudirdjo.
Co-Promotor : Dr. Alamta Singarimbun
Keyword :
Numerical modelling, hydrothermal system, weak causality system
Nomor Panggil (DDC) :
T 621. 440 151 5 SUM
Sumber pengambilan dokumen : 20050699
abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah mencari model yang paling sesuai pada sistem hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang. Model tersebut dianalisis dengan simulator beda hingga clan simulator elemen hingga yang dibuat dalam penelitian ini dan divalidasi dengan simulator TOUGH2. Simulator elemen hingga digunakan sebagai pembanding untuk menganalisis distribusi tekanan. Simulator beda hingga digunakan untuk menganalisis distribusi tekanan karena laju infiltrasi fluktuatif, laju discharge yang konstan, laju discharge yang berkurang secara eksponensial, dan laju discharge berubah secara chaotic. Simulator beda hingga juga digunakan untuk menganalisis distribusi temperatur.
Sistem hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang dapat dimodelkan sebagai sistem kausalitas lemah karena sistem ini mendapat gangguan chaotic dari atmosfer berupa curah hujan yang berfluktuasi dan aliran turbulensi massa serta panas dari fluida di bawahnya yang mengakibatkan perubahan chaotic laju discharge. Gangguan chaotic curah hujan mempunyai pengaruh kecil pada model hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang. Gangguan chaotic dari fluida di bawahnya mempunyai pengaruh besar pada model itu. Dengan memasukkan gangguan chaotic ini diperoleh model hidrotermal yang mempunyai kemampuan prediksi jangka pendek dengan kesalahan relatif 17,5%. Model hidrotermal lain yang melakukan prediksi jangka panjang dengan laju discharge konstan, laju discharge yang berkurang secara eksponensial, variasi heterogenitas batuan dan ukuran kisi, menghasilkan kesalahan relatif lebih besar dari 21%
Simulator beda hingga clan simulator TOUGH2 juga digunakan untuk menganalisis distribusi temperatur pada model lapisan reservoir dengan permeabilitas homogen clan laju discharge konstan. Simulator beda hingga menghasilkan kesalahan relatif 4,4%, sedangkan simulator TOUGH2 menghasilkan kesalahan relatif 3,2%.
Deskripsi Alternatif :
Abstract:
This objective of research is to explore the most appropriate model of hydrothermal system in the geothermal field of Kamojang. The model is analyzed by using finite difference and finite element simulators that are made in this research and are validated by using TOUGH2 simulator. The finite element simulator is used as a comparator to analyze the pressure distributions. The finite difference simulator is used to analyze the pressure distributions caused by fluctuated infiltration rate, discharge rates which are constant, exponentially decline, and chaotic change. It is also used to analyze the temperature distributions.
The hydrothermal system in the geothermal field of Kamojang can be modeled as a weak causality system because it subjects to the chaotic pertubation from the atmosphere such as fluctuated rainfall and the turbulent mass and heat flows from the lower fluid so that the discharge rates change in chaotic manner. The chaotic perturbation of rainfall has a little effect to the hydrothermal model of Kamojang. The chaotic perturbation of lower fluid has a large effect to it. By including this chaotic perturbation, it is found the hydrothermal model that has short term prediction ability with relative error 17.5%. The other model of hydrothermal system that performs long term prediction with constant and exponentially decline discharge rates, the variations of rock heterogeneity and grid size, result in the relative error greater than 21%.
The finite difference and TOUGH2 simulators are also used to analyze the temperature distributions in a layer reservoir model with homogeneous permeability and constant discharge rates. The finite difference simulator results in the relative error of 4.4%, while the TOUGH2 simulator results in the relative error of 3.2%.
PhD Theses from #PUBLISHER# / 2006-04-19 08:42:25
Oleh : SUMARDI, S3 - Mathematics and Natural Sciences
Promotor : Prof. Dr. The Houw Liong
Co-Promotor : Prof. Dr. Srijatno Wirjosudirdjo.
Co-Promotor : Dr. Alamta Singarimbun
Keyword :
Numerical modelling, hydrothermal system, weak causality system
Nomor Panggil (DDC) :
T 621. 440 151 5 SUM
Sumber pengambilan dokumen : 20050699
abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah mencari model yang paling sesuai pada sistem hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang. Model tersebut dianalisis dengan simulator beda hingga clan simulator elemen hingga yang dibuat dalam penelitian ini dan divalidasi dengan simulator TOUGH2. Simulator elemen hingga digunakan sebagai pembanding untuk menganalisis distribusi tekanan. Simulator beda hingga digunakan untuk menganalisis distribusi tekanan karena laju infiltrasi fluktuatif, laju discharge yang konstan, laju discharge yang berkurang secara eksponensial, dan laju discharge berubah secara chaotic. Simulator beda hingga juga digunakan untuk menganalisis distribusi temperatur.
Sistem hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang dapat dimodelkan sebagai sistem kausalitas lemah karena sistem ini mendapat gangguan chaotic dari atmosfer berupa curah hujan yang berfluktuasi dan aliran turbulensi massa serta panas dari fluida di bawahnya yang mengakibatkan perubahan chaotic laju discharge. Gangguan chaotic curah hujan mempunyai pengaruh kecil pada model hidrotermal di lapangan panasbumi Kamojang. Gangguan chaotic dari fluida di bawahnya mempunyai pengaruh besar pada model itu. Dengan memasukkan gangguan chaotic ini diperoleh model hidrotermal yang mempunyai kemampuan prediksi jangka pendek dengan kesalahan relatif 17,5%. Model hidrotermal lain yang melakukan prediksi jangka panjang dengan laju discharge konstan, laju discharge yang berkurang secara eksponensial, variasi heterogenitas batuan dan ukuran kisi, menghasilkan kesalahan relatif lebih besar dari 21%
Simulator beda hingga clan simulator TOUGH2 juga digunakan untuk menganalisis distribusi temperatur pada model lapisan reservoir dengan permeabilitas homogen clan laju discharge konstan. Simulator beda hingga menghasilkan kesalahan relatif 4,4%, sedangkan simulator TOUGH2 menghasilkan kesalahan relatif 3,2%.
Deskripsi Alternatif :
Abstract:
This objective of research is to explore the most appropriate model of hydrothermal system in the geothermal field of Kamojang. The model is analyzed by using finite difference and finite element simulators that are made in this research and are validated by using TOUGH2 simulator. The finite element simulator is used as a comparator to analyze the pressure distributions. The finite difference simulator is used to analyze the pressure distributions caused by fluctuated infiltration rate, discharge rates which are constant, exponentially decline, and chaotic change. It is also used to analyze the temperature distributions.
The hydrothermal system in the geothermal field of Kamojang can be modeled as a weak causality system because it subjects to the chaotic pertubation from the atmosphere such as fluctuated rainfall and the turbulent mass and heat flows from the lower fluid so that the discharge rates change in chaotic manner. The chaotic perturbation of rainfall has a little effect to the hydrothermal model of Kamojang. The chaotic perturbation of lower fluid has a large effect to it. By including this chaotic perturbation, it is found the hydrothermal model that has short term prediction ability with relative error 17.5%. The other model of hydrothermal system that performs long term prediction with constant and exponentially decline discharge rates, the variations of rock heterogeneity and grid size, result in the relative error greater than 21%.
The finite difference and TOUGH2 simulators are also used to analyze the temperature distributions in a layer reservoir model with homogeneous permeability and constant discharge rates. The finite difference simulator results in the relative error of 4.4%, while the TOUGH2 simulator results in the relative error of 3.2%.
06 May 2010
FINITE ELEMENT METHOD TO VISUALIZE FLOW PATTERN AND TEMPERATURE DISTRIBUTION IN TWO-DIMENSIONAL LIQUID-DOMINATED GEOTHERMAL SYSTEM
Jurnal SIGMA, ISSN: 1410-5888
Volume 7, Nomor 1, Januari 2004
FINITE ELEMENT METHOD TO VISUALIZE FLOW PATTERN AND TEMPERATURE DISTRIBUTION IN TWO-DIMENSIONAL LIQUID-DOMINATED GEOTHERMAL SYSTEM
Yosaphat Sumardi
Department of Physics Education, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat e-mail: yosaphat@indosat.net.id
The Houw Liong, Srijatno Wirjosoedirdjo, Alamta Singarimbu
Department of Physics, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Abstract
The finite element method is used to visualize the development of flow pattern and temperature distribution in two-dimensional liquid-dominated geothermal system. This system is assumed as a homogenous porous host rock that is fully saturated by pure water. FEMLAB software is used to solve the differential equations of flow and transport simultaneously. The different flow pattern and temperature distribution appear with increasing simulation time.
Keywords:
Finite element method, flow pattern, temperature distribution, two-dimensional liquid-dominated geothermal system
Volume 7, Nomor 1, Januari 2004
FINITE ELEMENT METHOD TO VISUALIZE FLOW PATTERN AND TEMPERATURE DISTRIBUTION IN TWO-DIMENSIONAL LIQUID-DOMINATED GEOTHERMAL SYSTEM
Yosaphat Sumardi
Department of Physics Education, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat e-mail: yosaphat@indosat.net.id
The Houw Liong, Srijatno Wirjosoedirdjo, Alamta Singarimbu
Department of Physics, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Abstract
The finite element method is used to visualize the development of flow pattern and temperature distribution in two-dimensional liquid-dominated geothermal system. This system is assumed as a homogenous porous host rock that is fully saturated by pure water. FEMLAB software is used to solve the differential equations of flow and transport simultaneously. The different flow pattern and temperature distribution appear with increasing simulation time.
Keywords:
Finite element method, flow pattern, temperature distribution, two-dimensional liquid-dominated geothermal system
Subscribe to:
Posts (Atom)